Berupayalah untuk mempertahankan percikan api ilahi yang disebut NURANI itu tetap menyala (George Washington) --- Blog, Curhat, Tulisan dan Obrolan HENDRAWAN lainnya ---
Tampilkan postingan dengan label puisi bebas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi bebas. Tampilkan semua postingan
Selasa, 27 Desember 2016
Sabtu, 20 Desember 2014
10 Status Puisi Pujangga Dadakan #3
Melesat bagai Panah...
Menghunjam ke dalam Kalbu...
Pedih, lebih dari sayatan pedang
Bahkan Ceriaku....
tak kurang dari Hingar bingarnya dunia...
tak kurang dari Hingar bingarnya dunia...
Kata PUITIS- iniah yang bisa menggambarkan sekaligus mewujudkannya....
Kata-kata akan meluncur, ketika rasa itu ada....
Rasa Cinta, ke-Galauan, Ide....
Harapan, kesedihan dan Kegembiraan....
semuanya tercampur....
Berat dan Ringan, ketika semua dapat keluar...
entah dengan cara diucapkan, atau ditulis...
kali ini, tulisan itulah yang menjadi status..
Tantangannya adalah, menorehkan perasaan dalam hanya sebuah status.....
singkat, padat, indah....dan
terpenting tersampaikan...
seperti tertulis dibawah ini... sebagai sebuah STATUS...
Jumat, 18 Juli 2014
Sabtu, 08 Februari 2014
10 Status Puisi Pujangga Dadakan #2
Kata-kata akan meluncur, ketika rasa itu ada....Rasa Cinta, ke-Galauan, Ide .... Harapan, kesedihan dan Kegembiraan.... semuanya bercampur....
Berat dan Ringan, ketika semua dapat keluar dan terlepaskan .....entah dengan ditulis atau hanya sekedar diucapkan... dan kali ini, tulisan singkat itulah yang menjadi STATUS..
Tantangannya adalah, menorehkan perasaan dalam hanya sebuah status.....singkat, padat, tanpa mengesampingkan keindahkan ....dan terpenting tersampaikan... seperti tertulis dibawah ini...
Berat dan Ringan, ketika semua dapat keluar dan terlepaskan .....entah dengan ditulis atau hanya sekedar diucapkan... dan kali ini, tulisan singkat itulah yang menjadi STATUS..
Tantangannya adalah, menorehkan perasaan dalam hanya sebuah status.....singkat, padat, tanpa mengesampingkan keindahkan ....dan terpenting tersampaikan... seperti tertulis dibawah ini...
::01::
Tak sesempurna yg
kau harap...tak semua mulus seperti yg kau Ingin ....ceritanya akan menjadi berbeda,
krn Hari ini mulai lengkapi alurnya ..., Selamat beraktifitas my preen,
lengkapi semangat di pagi ini....smile :)..
10 Status Puisi Pujangga Dadakan #1
Kata-kata akan meluncur, ketika rasa itu ada....Rasa Cinta, ke-Galauan, Ide.... Harapan, kesedihan dan Kegembiraan....semuanya bercampur....
Berat dan Ringan, ketika semua dapat keluar...entah dengan cara diucapkan, atau ditulis... kali ini, tulisan itulah yang menjadi status..
Tantangannya adalah, menorehkan perasaan dalam hanya sebuah status.....singkat, padat, indah....dan terpenting tersampaikan... seperti tertulis dibawah ini...
Berat dan Ringan, ketika semua dapat keluar...entah dengan cara diucapkan, atau ditulis... kali ini, tulisan itulah yang menjadi status..
Tantangannya adalah, menorehkan perasaan dalam hanya sebuah status.....singkat, padat, indah....dan terpenting tersampaikan... seperti tertulis dibawah ini...
::01::
Kirimkan cahaya
dan cintamu disaat kau memikirkannya..(Liz in eat pray love)..... segarnya
pagi...pasca hujan lebat...Segerrr....
::02::
Sore menguning
lembayung sendu....payungi Bumi...menggema suara adzan, memanggil seluruh
makhluk alam semesta...
Labels:
bahagia
,
Cinta
,
Curhat
,
facebook
,
Ide
,
Kata Bijak
,
Kenangan
,
Nostalgia
,
Pendapat
,
puisi bebas
,
Renungan
,
Status FB-ku
Kamis, 07 Februari 2013
Romansa di Ujung Malam....
ilustrasi dari kazegatana.wordpress.com |
(Versi dengan Iringan Musik....ada di bagian Bawah)
Kerlip berwarna, beribu transportasi ibu kota.... melaju
diantara gedung tinggi...menerawang
hilir mudik itu...Tertinggal semakin jauh...
Jalanan gelap ini, bagai lorong sebuah kota tua...
Sisi romanticnya, baru terasa setelah sadar akan segera kutinggalkan...
pohon-pohon rindang menyambutku...diantara rintik hujan, mengiringi....
Sepertinya, Mesin waktu mulai berjalan....
kuterawang dunia dalam gelap....
diantara keindahan kerlip warna bergaris, layaknya coretan tinta neon Kota....
segera kutelusur tempat berbeda.
Dengan jalanan setengah lumpur ...empuk berair...
melumuri sebagian sepatu ...
Jumat, 22 April 2011
Ruang Terindah itu...
Malam di kaki gunung,
Tak kurangi bayangan pencakar langitku..
Dingin berselimut kabut, tak pernah resapi hangat tubuhku ...
Irama indah serangga malam...tak kurangi sunyiku
Langit tanpa bintang, telah cukup lengkapi rasa sepiku.
Tak kurangi bayangan pencakar langitku..
Dingin berselimut kabut, tak pernah resapi hangat tubuhku ...
Irama indah serangga malam...tak kurangi sunyiku
Langit tanpa bintang, telah cukup lengkapi rasa sepiku.
Sabtu, 15 Mei 2010
Renungan Indah W.S. Rendra
Renungan Indah W.S. Rendra
TEMPO Interaktif, Jakarta -
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: mengapa Dia menitipkan padaku???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???...
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika: aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih. Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”, dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah… “ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
Renungan Indah
WS Rendra
Note:
Rendra kecil dilahirkan dari bibit seniman, kedua orangtuanya menekuni tari dan drama. Ketika memeluk Islam, nama panjangnya berganti Wahyu Sulaiman Rendra. Julukannya tetap WS Rendra. 'Si Burung Merak' itu pulang ke pangkuan Pemilik dirinya.
TEMPO Interaktif, Jakarta -
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: mengapa Dia menitipkan padaku???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???...
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika: aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih. Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”, dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah… “ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
Renungan Indah
WS Rendra
Note:
Rendra kecil dilahirkan dari bibit seniman, kedua orangtuanya menekuni tari dan drama. Ketika memeluk Islam, nama panjangnya berganti Wahyu Sulaiman Rendra. Julukannya tetap WS Rendra. 'Si Burung Merak' itu pulang ke pangkuan Pemilik dirinya.
Kamis, 21 Mei 2009
Musim
Empat musim yang tercela...
musim belum berganti..
harap dan cemas mewarnai hidup..
keindahan yang terpancar diawal musim,
tanpa teringat
bahkan tersadar sekalipun...
penuh arti dan nilai pada masanya..
untuk dijadikan bekal di musim berikutnya..
walau guratan cela pernah tersirat..
namun tetap akan berlalu penuh cerita..
Minggu, 08 Februari 2009
Asa dibalik keraguan...
Asa dibalik keraguan...
by: H1
Termenung di kesendirian
diselimuti kabut tebal menerpa asa
membutakan harapan yang pernah kudamba
dari keinginan yang penuh ragu..
kadangkala kesunyian begitu menyakitkan
tatkala terbayang kelebat masa silam..
tersungging senyuman keraguan..hmm.
tawa yang tertahan ..
mungkin saja aku tahu apa yg ada dibaliknya..
tapi kadang ketidakyakinan mengalahkan semua harapan..
bahkan semangat yang pernah kugelorakan ..
diantara batu, air, bukit dan hijaunya daun...
disekelilingku..
tidak cukup memberikan hiburan..
tidak cukup geloraku terusik
kudamba titik air embun menetes..
satu per satu...
dari sejuta....bahkan dari yang tak terhingga
untuk membuka tabir yang ada dibaliknya..
turun perlahan..
menetes, membentuk riak diatas permukaan..
walau kusingkap tabir...
namun tak pernah hilang..
nampakpun tidak..
kurindu belaian harapmu..
kurindu kecupan hangatnya mataharimu..
kurindu sapaan kasih iramamu ..
kurindu belaian lembutmu oh..angin..
kurindu harumnya rumput dgn bunga merona...
segera..
segera hingga kau tampakkan..
akan semua yang ada di balikmu..
dengan helaan napas dalam yang panjang..
aku rindu dirimu..
--***H1***--
by: H1
Termenung di kesendirian
diselimuti kabut tebal menerpa asa
membutakan harapan yang pernah kudamba
dari keinginan yang penuh ragu..
kadangkala kesunyian begitu menyakitkan
tatkala terbayang kelebat masa silam..
tersungging senyuman keraguan..hmm.
tawa yang tertahan ..
mungkin saja aku tahu apa yg ada dibaliknya..
tapi kadang ketidakyakinan mengalahkan semua harapan..
bahkan semangat yang pernah kugelorakan ..
diantara batu, air, bukit dan hijaunya daun...
disekelilingku..
tidak cukup memberikan hiburan..
tidak cukup geloraku terusik
kudamba titik air embun menetes..
satu per satu...
dari sejuta....bahkan dari yang tak terhingga
untuk membuka tabir yang ada dibaliknya..
turun perlahan..
menetes, membentuk riak diatas permukaan..
walau kusingkap tabir...
namun tak pernah hilang..
nampakpun tidak..
kurindu belaian harapmu..
kurindu kecupan hangatnya mataharimu..
kurindu sapaan kasih iramamu ..
kurindu belaian lembutmu oh..angin..
kurindu harumnya rumput dgn bunga merona...
segera..
segera hingga kau tampakkan..
akan semua yang ada di balikmu..
dengan helaan napas dalam yang panjang..
aku rindu dirimu..
--***H1***--
Cerita
HOROR
:: TIPS How to Win
Nasihat dan TAUSHIAH
10 Nasihat dan Tausiah singkat
Part#6
10 Nasihat dan Tausiah singkat
Part#7
10 Nasihat dan Tausiah singkat
Part#8
KATA BIJAK
10 Status dari yang Belajar Bijak
#2
10 Status dari yang Belajar Bijak
#3
PUISI
MANAGEMENT
10 Status Management dan
Leadership #2
Langganan:
Postingan
(
Atom
)