Senin, 30 Januari 2023

Adab Berkomunikasi

Teriris Pedang banyak obat bisa dicari,  
kata-kata yg menyakiti dimana obat akan dicari

Sakitnya tuh disini.....
kata penyanyi dangdut Cita Citata...

Kalimat atau peribahasa diatas menunjukkan bahwa betapa pentingnya KOMUNIKASI.

Dalam satu siraman rohani, bagaimana Islam mengatur sedemikian lengkap sendi kehidupan, untuk kemaslahatan kebaikan ummat....

termasuk Cara komunikasi, Islam memberikan cara berkomunikasi yang baik,
Komunikasi yang baik akan menimbulkan pertemanan dan hubungan sosial yang baik pula...

Sebelumnya pernah menulis artikel ini, untuk wawasan Teorinya saja dapat baca disini Komunikasi adalah TRANSAKSI...... untuk Menang Bersama!!  

:: Sekilas Komunikasi ::

Artikel diatas menguraikan bahwa, Komunikasi  berasal dari bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart, 1983). Dalam bahasa Inggris communication,  berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini adalah sama makna (Wikipedia).

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya".

Jadi Komunikasi meliputi lima unsur, yaitu:
  1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
  2. Pesan (mengatakan apa?)
  3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
  4. Komunikan (kepada siapa?)
  5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Dalam keseharian, orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkomunikasi daripada aktifitas yang lainnya, dan dapat dipastikan bahwa seseorang berkomunikasi hampir di semua aspek kehidupan. Lebih dari itu, Enjang (2009) mengatakan, “Humans are talked into humanity”, yang berati bahwa seseorang memperoleh identitas pribadi selama orang tersebut berkomunikasai dengan orang lain.

:: Komunikasi dalam ISLAM ::

Dua hal yang sulit didapat di akhir zaman, harta yang halal dan pertemananan. 
Pertemanan hanya bisa didapat melalui kata-kata yang baik.....

kemudian, disampaikan pula dalam Al Quran : "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun." (Al-Baqarah: 263).

Etika Komunikasi dalam Islam dikenal dalam beberapa cara bicara (Qoulun) atau komunikasi,  
yaitu :

Qoulan Ma'ruf (Perkataan yang baik)
Berbicara dan berkomunikasi kepada umum, kebanyakan orang..silaturahim kepada teman, saudara, dalam seminar...atau dalam kuliah... dan lain-lain

Bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan. Berkata dengan baik berarti tidak membuat tersinggung, Sopan, tidak menunjukkan keangkuhan, sehingga yang diajak bicara tidak merasa dianggap bodoh (safih),  perkataan yang mengandung penyesalan ketika tidak bisa memberi atau membantu, Perkataan yang tidak menyakitkan dan yang sudah dikenal sebagai perkataan yang baik.

Qaulan Layyina (قَوْلًا لَيِّنًا) / Perkataan yang lembut
Ini adalah etika ketika berbicara dengan atasan, kenapa demikian??
Nabi Musa dan Nabi Harun saja, diperintahkan oleh Allah untuk berbicara lembut (Layyinan) kepada Firaun, 

Apakah atasan anda Firaun??? kepada Firaun saja harus bicara lembut, apalagi atasan anda yang bukan Firaun, apalagi kalau seorang yang taat beragama.....  berakhlak baik.... anda protespun, sampaikanlah dengan Lembut...buakan dengan cara Provokatif.

Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara.

Qaulan Maysura (قَوْلًا مَيْسُورًا) / Perkataan yang ringan
Dalam bernegosiasi, berdiskusi.....baiknya dengan Qaulan Maisura artinya perkataan yang mudah diterima, dan ringan, yang pantas, yang tidak berliku-liku. 

Qaulan Baligha (قَوْلًا بَلِيغًا) / Perkataan yang membekas pada jiwa
Qaulan baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.

Prinsip Qaulan Sadida (قَوْلًا سَدِيدًا)
Moh. Natsir dalam Fiqhud dakwahnya mengatakan bahwa, Qaulan Sadida adalah perkataan lurus (tidak berbeli-belit), kata yang benar,keluar dari hati yang suci bersih, dan diucapkan dengan cara demikian rupa, sehingga tepat mengenai sasaran yang dituju yakni sehingga panggilan dapat sampai mengetuk pintu akal dan hati mereka yang di hadapi.[5]

Qoulan sadiidun (kata-kata yg benar), Allah bereskan urusan-urusan kalian...
Solusinya istiqomah, dalam kebenaran..

Qaulan Karima(قَوْلًا كَرِيمًا) / Perkataan yang mulia
Ditujukan untuk Perkataan kepada Orang tua, Ibu Bapak yang sudah membesarkan kita....
Qoulan karima hanya satu saja, ...yg ini adalah penetapan..berbuat baik, jangan coba-coba membentak kepada Orang tua..... bila berbicara, bicaralah dgn ucapan mulia..

Perbaiki cara bicara kita dgn orang tua, biacaralah dgn kemuliaan...
Penyesalaan dan kekecewaan terbesar adalah, ketika di masa tua tidak ada penghargaan anaknya...terasa bahagia ketika anak menghargai menghargai orangtuanya...

Qaulan karimah adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama.


Untuk itu marilah kita belajar berbicara dan berkomunikasi dengan baik, apabila tidak bisa berkata baik, diamlah..

Ya Allah, Ampuni lisan kami yg menyakiti teman kami, orang tua kami, saudara kami, anak-anak kami...

Semoga bermanfaat..
dioklah dari Khutbah Masjid dan info Milis

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.

Salam,
Hendrawan