Sabtu, 25 Juni 2011

Memupuk Percaya Diri.....

"Untuk yang anak2nya Bagi Raport...Selamat bagi Yang hasilnya Memuaskan,.... dan bagi yang belum memuaskan tidak usah berkecil hati..... masih ada waktu, terpenting tetap berikan Motivasi dan kepercayaan diri dari Orang tua..... saatnya berlibur dengan keluarga sbg bentuk kebersamaan dgn suasana berbeda.... :) ... Selamat berlibur!!"
Status FB 25 Juni 2011


:: RANKING TERAKHIR

Saya pernah punya teman, ....sebut saja namanya Azis (bukan nama sebenarnya)....hasil raportnya ranking terakhir..... dulu masih ada sistem ranking, ...jadi ada bagusnya sistem ranking dihilangkan dalam Raport sekarang ini.... ranking terakhir bukan berarti anak tidak mampu bukan?

sebenarnya anaknya periang, suka humor....bahkan seringkali menjadi penghibur diantara teman-temannya....... dan pada saat pembagian Raport, wajahnya lesu ...tak bergairah....terlihat sedih....
Uniknya, walaupun dengan nilai pas-pasan Nilainya Raportnya, tidak ada yang merah..... alias rata-rata Enam...

Diantara kita, coba menghiburnya....dan bahkan sebagai bentuk solidaritas.....kita main ke rumahnya....hanya untuk partisipasi atas permintaan dia untuk menemaninya bertemu orang tuanya....

Sampai di Rumahnya....Ibunya yang pekerja keras karena perjuangannya sebagai bagian dari perjuangan anaknya agar bisa sekolah....., TIDAK menanyakan hasil raportnya....(saya yakin ibunya tahu dengan kemampuan anaknya ini).....  

Tapi justru, teman saya ini yang pertamakali bicara pada ibunya......"Ma, Maafin Azis,  Azis ranking terakhir...Azis memang Bodoh Ma...." ujarnya perlahan....
hmmm........keberanian yang mahal bukan?

Ibunya melihat anaknya....kemudian sambil cuci tangan karena baru selesai cuci piring,...menghampiri anaknya dan kita semua (yang juga sama-sama tegang),....... dirangkulnya teman saya ini....dan ibunya berkata..."Terus.....Azis, Naik kelas gak?..."
Dijawab Azis dengan mengangguk saja.....

Semakin erat pelukan ibunya, dan katanya lagi.. ....."Azis, ....Azis ranking terakhir BUKAN KARENA BODOH, tapi karena teman-teman Azis banyak yang pintar.....Mama tetap bangga, karena Azis Naik kelas, ......Mama sudah masak ...kita makan bersama yuk......"
tanpa membahas lagi hasil raportnya, mengajak kita semua dan Azis makan bareng....

Seketika itu juga, wajah temen saya ini sumringah......LUAR BIASA pengaruh Kata-kata Orang Tua....dan suasana berubah menjadi kegembiraan.....

.....bagaimana dengan anda??

Kali ini artikel ini membahas, bgm membangun percaya diri pada anak.....cerita saya diatas adalah salah satu contohnya...bagaimana Orang Tua dapat membangun kepercayaan diri pada anak...
  
:: MEMBANGUN PERCAYA DIRI PADA ANAK

Bagaimana membangun kepercayaan diri anak??
Kiat ini, saya cuplik sepenuhnya dari Membangun Rasa Percaya Diri Anak di www.sekeluarga.com  dan nuansa islami, saya lihat banyak artikel bagus tentang keluarga disini. Banyak juga buku-buku yang membahas tentang ini........... saya ambil artikel yang paling cocok dengan judul bahasan ini...

 

Kepercayaan diri yang mantap akan menimbulkan motivasi dan semangat yang tinggi pada jiwa seseorang. Begitu besar fungsi dan peranan rasa percaya diri pada kehidupan seseorang. Untuk itu, hendaknya setiap orang tua dapat menanamkan rasa percaya diri yang mantap kepada anak-anaknya sejak dini. Tanpa adanya rasa percaya diri yang tertanam dengan kuat di dalam jiwa si anak, maka pesimisme dan rasa rendah rendah diri akan dapat menguasainya dengan mudah. Tanpa dibekali rasa percaya diri yang mantap sejak dini, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lemah.

Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh orang tua dalam rangka membangun dan menguatkan rasa percaya diri anak, diantara adalah sebagai berikut:
1. Ajarkan Kemandirian
Teknik mengasuh merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pembentukan rasa percaya diri pada anak. Cobalah untuk mulai memberikan kebebasan bagi anak untuk melakukan beberapa hal manakala ia telah berusia balita. Berikan kepercayaan kepada si anak dan yakinlah bahwa ia bisa. Dengan cara ini, maka si anak akan merasa sangat bangga dan menghargai diri sendiri ketika dapat melakukan sesuatu sendiri.

Sebagai contoh, anda dapat memberikannya kebebasan untuk belajar makan dengan menggunakan tangannya sendiri manakala ia telah mampu untuk memegang sendok dengan baik. Jangan menghentikannya hanya karena makanannya berantakan, karena ini adalah suatu proses. Dengan terus mempercayainya, memberikannya kebebasan untuk terus mencoba dan mendukungnya, maka lambat laun si anak akan dapat melakukannya dengan baik dan benar.

2. Interaksi/Sosialisasi

Sering-seringlah membawa anak anda untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Pergaulan merupakan salah satu aspek yang dapat memompa rasa percaya diri seseorang, termasuk si kecil. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang penuh percaya diri, jika memiliki kemampuan bergaul yang baik. Semakin pandai ia bergaul dan berbaur pada suatu lingkungan, maka semakin optimis dan penuh semangatlah ia dalam menatap kehidupan. Semakin pandai kemampuan bersosialisasi si anak, maka semakin meninggilah rasa percaya diri yang tumbuh di dalam jiwanya.

3. Jaga Ucapan Anda

Anak-anak merupakan makhluk kecil yang memiliki perasaan sangat sensitif. Sedikit saja ia menerima kata atau perlakuan yang tidak baik, maka hal tersebut dapat menjatuhkan rasa percaya dirinya dengan mudah. Untuk itu, hendaknya orang tua senantiasa berhati-hati dalam mengeluarkan kata-katanya, terutama ketika sang anak tengah mengalami kegagalan. Orang tua harus mampu memberikan semangat dan terus menghidupkan semangat si anak dalam keadaan tersebut. Berikan pengertian dengan bahasa yang baik dan lembut bahwa kegagalan hanyalah asosiasi untuk terus berusaha lebih keras dan pantang menyerah. Dengan usaha yang lebih keras, maka pasti ia akan memperoleh keberhasilan tersebut.

Dalam keadaan tengah mengalami kegagalan tersebut, janganlah mengucapkan kata-kata yang dapat mematahkan semangat dan menurunkan rasa percaya diri anak. Sebaliknya, orang tua harus mampu menguatkan kepercayaan diri anak pada saat seperti itu. Yakinkan si anak bahwa kelak ia pasti dapat memperoleh keberhasilan itu jika mau berusaha dengan lebih keras lagi.

4. Orang tua Adalah Teladan

Anak senantiasa mengadopsi sebagian besar dari apa yang sering ia lihat dan ia dengar. Sementara orang tua adalah pihak yang paling berperan dalam pembentukan rasa percaya diri anak. Orang tua merupakan pihak yang paling dekat dan paling sering berinteraksi dengan anak. Untuk itu, hendaknya orang tua dapat menjadi teladan yang baik bagi anaknya. Anak akan dapat mengadopsi sifat, sikap dan kebiasaan orang tuanya dengan mudah, karena hampir setiap hari ia memperhatikan tindak-tanduk orang tuanya.

Dengan demikian, maka penting bagi orang tua untuk selalu memiliki dan meningkatkan semangat, optimisme, dan rasa percaya dirinya dalam menjalani kehidupan. Karena, hal inilah yang kelak akan direkam dan diadopsi oleh si buah hati.

5. Pahami si Anak

Apa yang telah tertanan dalam diri si anak sejak kecil, akan sulit untuk diubah kembali manakala ia telah dewasa. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua untuk membantu anaknya dalam membentuk rasa percaya diri yang lebih tepat dan realistis. Dengan demikian, si anak akan senantiasa memiliki persepsi diri yang positif, baik dikala suka maupun duka.

Berikan dukungan yang maksimal dan segera manakala si anak tengah mengalami satu kegagalan. Jangan biarkan kegagalan menurunkan atau bahkan menghilangkan rasa percaya diri si anak.

6. Tunjukkan Kasih Sayang Anda

Jangan pernah merasa ragu atau malas untuk menunjukkan kasih sayang anda kepada si anak. Berikan pelukan yang hangat dan katakana bahwa anda bangga kepadanya. Sentuhan-sentuhan kasih sayang semacam ini akan membantu pembentukan citra diri anak yang hangat dan bernilai positif.

7. Ciptakan Kenyamanan

Situasi dan kondisi yang aman dan nyaman sangat diperlukan dalam pembentukan rasa percaya diri anak, baik di rumah, lingkungan pergaulan, maupun lingkungan sekolah. Ketidak nyamanan lingkungan di dalam rumah tangga atau keluarga dapat menimbulkan depresi yang sudah pasti akan membunuh rasa percaya diri anak. Sedangkan lingkungan pergaulan dan sekolah merupakan faktor yang akan memberikan efek negatif atau positif terhadap rasa percaya diri yang ada dalam diri si anak.

Lingkungan pergaulan dan sekolah yang tidak kondusif akan memberikan efek buruk pada kepercayaan diri si anak, yaitu menjadi rasa percaya diri yang tidak bernilai positif, atau menghapus rasa percaya diri yang sudah ditanamkan oleh orang tuanya.

8. Berikan Kegiatan Yang Positif

Salah satu langkah yang juga dapat ditempuh dalam pembentukan rasa percaya diri anak adalah dengan cara mengikut sertakan si anak dalam aktivitas-aktivitas positif yang dapat membangun rasa percaya diri si anak. Aktivitas tersebut tidaklah harus selalu kompetisi atau perlombaan, melainkan juga aktivitas yang menekankan kebersamaan dan kerja sama.
---

Ada juga cara-cara lebih detai sebagai Referensi ..silahkan klik disini

:: KATA BIJAK

Jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki,
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan ia belajar berkelahi,
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan ia selalu menyesali diri,
Jika anak dibesarkan dengan toleransi ia belajar menahan diri,
Jika anak dibesarkan dengan motivasi ia belajar percaya diri,
Jika anak dibesarkan dengan dukungan ia belajar menghargai,
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan ia belajar keadilan,
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman ia belajar menaruh kepercayaan,
Dan jika anak dibesarkan dalam keluarga yang penuh rasa kasih sayang dan persahabatan ia akan belajar menemukan cinta dalam setiap peristiwa kehidupan...........


Mudah-mudahan artikel ini dapat memeberikan inspirasi untuk anda, membangun kepercayaan diri anak, sama dengan membangun percaya diri bangsa.....mulai dari anda, mulai dari keluarga....Jayalah Indonesiaku...

Selamat berakhir pekan dan selamat berlibur bersama keluarga.

Salam,
Hendrawan


NOTE:
Sahabatku semua....jadilah selalu Penular Nilai-nilai Kehidupan atau disebut juga VALUE AMBASSADOR, When The Heart Rules the Mind,... yang pastinya akan memiliki nilai positif bagi lingkungan yang akan kembali ke diri anda, keluarga anda, dan tentu saja lingkungan...

Ingin memiliki bukunya? silahkan KLIK Disini .
Ingin baca sinopsisnya? silahkan Klik DISINI.


Rasakan perubahan ini dalam keseharian, dalam keluarga dan pekerjaan, setelah anda selesai membaca buku ini,  …… buku ini TIDAK akan membuat anda menjadi lebih Kompeten, lebih berkarakter atau lebih Komunikasi, tetapi secara perlahan dan bertahap akan membuat anda berbeda, mengerti akan kemampuan dan potensi diri, lingkungan, melebur menjadi seseorang yang bernilai, menjadi diri sendiri dengan jati dirinya, dan masuk dalam Lingkar Pengaruh sebagai Value Ambassador, karena semua ini menuju suatu pola dan anda akan merasakan pengalaman dari orang lain,  InshaAllah.

2 komentar :

Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.

Salam,
Hendrawan