Jumat, 17 Juni 2011

Komunikasi adalah TRANSAKSI...... untuk Menang Bersama!!

Dalam satu perbincangan dengan teman lama (aslinya senior saya) saat makan siang ...terlibat dalam pembahasan organisasi, konflik dan masalah hot lainnya.... termasuk Mis-Komunikasi Individu yang seringkali ditemukan.... dan dalam pembicaraan ini, saya mendapatkan ilmu baru...


Berawal dari dia mengemukakan cara menghadapi lawan bicara disaat berinteraksi, yaitu bagaimana mengenal lawan bicara, kapan harus kita ketahui lawan bicara kita..apakah sedang berada pada posisi  Parent, Adult atau Child..... lalu bgm cara menghadapinya..........

Menarik Pikirku, utamanya komunikasi ini dapat dipakai  baik untuk  individu ataupun dalam organisasi....dalam bernegosiasi...

hmm..bener-bener menarik nih pikirku...., dan ini ini ilmu baru bagi saya.....

sepulangnya, saya baca beberapa referensi dan teori , ternyata ini adalah ilmu Psikologi.... jadi untuk orang psikologi ilmu ini pasti gak aneh lagi.....ini adalah Teori Transactional Analysis (Analisis Transaksional)

....dan untuk mendukung (memperkuat) pemahaman teori ini, saya surfing KASUS-nya dalam beberapa Jurnal Luar dan dalam negeri....... ternyata mengasikkan memang...... dan Teori ini sudah ada sejak tahun 1950, dan baru populer di thn 1960....Pengemuka Teori ini adalah Dr. Eric Berne... Katakanlah... dalam bekerja, cara ini dapat dilakukan, seperti bagaimana anda menghadapai bawahan, partner, atasan, klien dan lawan bicara lainnya dgn karakter yang berbeda....

Jadi kali ini...artikel ini bobotnya agak berat....hehe....semoga tidak membosankan, tapi sebenarnya menarik untuk dipahami....


:: Analisa Transaksional

Teori Analisis Transaksional (AT) adalah model yang berguna dan efektif untuk mengelola, mengembangkan dan membantu orang dalam bisnis atau dalam kehidupan umumnya. Analisis Transaksional juga merupakan model yang bagus sekali untuk meningkatkan kesadaran diri dan pengembangan diri.

 

Inti atau Filosofi dari Analisis Transaksional  adalah bahwa :

- Orang punya kemampuan mengubah

- Kita memiliki hak yang sama untuk berada di dunia dan diterima oleh siapapun.


Dalam prakteknya bisa dicoba, ... saya coba menjelaskan  teori ini.... yang diambil dari intisari penemu teori ini...Dr. Eric Berne...dan dari Teori dan Jurnal pendukung lainnya....

Supaya mudah dipahami, saya pakai bahasa sederhana, atau Kalau mau baca teori lengkapnya silahkan klik disini

Apa Sih Tujuan kita beinteraksi, dan berkomunikasi? yang jelas adalah mencapai kesepakatan bersama....antara satu pihak (Individu atau organisasi) dengan pihak yang lain... dengan tujuan yang sama-sama kita inginkan...

Saya menganggap hal ini ada hubungannya dengan cara bernegosiasi....karena didalamnya melibatkan juga interaksi dan komunikasi, jadi apa tujuan yang dicapai negosiasi? 

yang membedakan negosiasi dengan bentuk interaksi yang lain adalah adanya pertukaran. Dalam negosiasi ada ketentuan pertukaran yang jelas: Saya mendapatkan apa yang Saya inginkan dan Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan (begitu kata Gavin Kennedy)

Jadi AT ini mengacu pada setiap pertukaran sosial yang dilakukan individu dengan individu lainnya. Unsur-unsur pertukaran tersebut berlangsung pada saat melakukan komunikasi (baik verbal maupun non-verbal) atau semacam pendekatan kontraktual. kontrak adalah "komitmen tindakan kedua belah pihak secara eksplisit.


Pertama kali memahami ini AT ini, bahwa semua pihak harus sepakat :
• mengapa mereka ingin melakukan sesuatu
• dengan siapa
• apa yang akan mereka lakukan

• pada saat kapan?
• dengan konekuensi biaya, pembayaran atau pertukaran

Pada saat tertentu....setiap individu memeiliki EGO, yang akan dapat berperilaku seperti Orang tua, bersikap Dewasa atau malah Kekanak-kanakan.....betulkan?? itu yang disebut status, katana Eric Berne...... terus bagaimana mengenalinya??


:: STATUS EGO

Ada Tiga Status Ego untuk menjelaskan bagaimana kita berbuat, dan berhubungan dengan orang lain. Ini untuk mengkategorikan cara kita berpikir, merasa dan berperilaku, yaitu Status Ego Parent (Orang tua), Status Ego Adult (Dewasa), dan Status Ego Child (Anak) seperti tertera dalam Gambar Tiga Lingkaran diatas...


Status Ego Orang Tua (Parent). Jika perasaan dalam individu dan bertingkah laku seperti orang tua, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut dikatakan dalam status ego orang tua.

Setiap individu akan dipengaruhi pengalaman pendidikan, sikap, pandangan dan pendapat yang khas dari kedua orang tuanya,...... itulah makanya setiap individu akan berbeda dari status ego Orang tua yang dimilikinya....

Bisa jadi, ego ini akan muncul misalnya...sifat mengayomi, kepedulian, mendukung, dan hal lainnya sebagaimana tindakan orang tua yang mencintai dan menyayangi anaknya....


Status Ego Dewasa (Adult). Jika individu bertingkah laku secara rasional, berpikir saat ini dan realistis, maka individu tersebut dikatakan dalam status ego dewasa. Pengalaman-pengalaman belajar yang didapatkan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda, mengakibatkan status ego dewasa juga berbeda.

Status ego dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat dari status ego dewasa adalah obyektif, penuh perhitungan dan menggunakan akal.

Status ego anak (Child) bila perasaan, tingkah laku dan bagaimana berpikir ketika masih kanak-kanak dan berkembang bersama dengan pengalaman semasa kanak-kanak. Jika individu melakukan, berperasaan, bersikap seperti yang di lakukan pada waktu masih kecil, maka individu tersebut dalam status ego anak. Setiap individu akan mempunyai pengalaman dan masa kanak-kanak yang berbeda-beda, maka status ego anak untuk setiap individu akan berbeda.

Contoh, untuk ego anak...misalnya: marah-marah, manja, ...dalam hal ini.. tidak selalu sifat anak ini menjadi negatif....


Selain ketiga status diatas, masih ada lagi.....kata teori ini, ....untuk Status Dewasa (Adult) ...ada juga perilaku yang terkontaminasi...yaitu :
- Parent contamination, Status Dewasa yang terkontaminasi perilaku orang tua
- Child contamination, Status Dewasa yang terkontamintasi perilaku Anak
- Double contamination (Parent and Child), Status Dewasa yang terkontaminasi Status Orang tua dan Anak.

:: Bagaimana Cara Menggunakannya?

Beberapa cara dalam penggunaannya....

Analisis Diagnosa, digunakan untuk melihat pada status mana ego yang dimiliki oleh individu, hal ini dipengaruhi oleh Perilaku, Latar belakang Sosial, dan Historis.

Kata-kata, nada bicara, tempo bicara, ekspresi, postur, gerak-gerik, bernapas, dan syaraf dapat memberikan petunjuk dalam mendiagnosa status ego.

Misalnya, ...Status Ego Parent, akan mempertimbangkan nilai yang dia miliki, beda dengan anak yang cenderung langsung dan spontan. Bisa juga karena faktor historis, anak yang diadopsi, menangis dengan diam-diam, tapi anak yang bebas...cenderung menangis lepas dan berisik.

Analisis Strokes, Strokes dapat dikemukakandengan cara yang sederhana sebagai bentuk penghargaan (apresiasi) atau hukuman. Misalnya bayi yang memerlukan belaian yang merupakan suatu respon pada saat dia menangis. Belaian ini merupakan kebutuhan dalam setiap interaksi sosial dan sehat. Belaian ini tidak hanya dibutuhkan dan terjadi pada anak, akan tetapi juga pada masa dewasa, yang sifatnya menenangkan...yang dapat memotivasinya.

Analisis Posisi Hidup (life posistion), pada saat kita dalam kandungan, akan terasa damai dan nyaman, dan pada saat kita lahirpun, dapat berkembang, tumbuh dan bertahan saat diluar kandungan...dan jika tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ...maka akan berjalan aman dan rilex...., pada saat inilah... dipandang sebagai perspektif "I am OK and You are OK".

OK Corral Model
OK Model ini akan lebih mudah dipahami dengan melihat "OK Corral Model" yang dipopulerkan oleh Franklin ernst, tahun 1971 (lihat gambar OK Corral Model diatas).

 

I’m OK – You’re OK (Saya OK, Kamu OK)
Posisi ini merefleksikan bahwa individu mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan percaya pada orang lain. Individu tidak takut berhubungan dengan orang lain.

I’m OK – You’re not OK (Saya OK, Kamu tidak OK)
Posisi ini merefleksikan bahwa individu membutuhkan orang lain akan tetapi tidak ada yang dianggap cocok, individu merasa superior, merasa mempunyai hak untuk mempergunakan (memanipulasi) orang lain untuk mencapai tujuan pribadinya.

I’m not OK – You’re OK (Saya tidak OK, Kamu OK)
Posisi ini merefleksikan bahwa individu merasa tidak terpenuhi kebutuhannya dan merasa bersalah. Posisi ini merupakan posisi yang paling umum yang biasa disebut depresif dan inferior.

I’m not OK – You’re not OK (Saya tidak OK, Kamu tidak OK)
Posisi ini merefleksikan bahwa dirinya merasa tidak baik dan orang lain pun juga tidak baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif, individu akan menyerah dan ketidak berdayaan.

huuh...panjang juga ya, tidak mudah menerapkan satu teori agar mudah dipahami..... sepertinya perlu kasus untuk dapat meperjelas......ok, tapi nanti...kita tunda dulu.....

Dengan sedikit uraian diatas..................Jadi, .........kalau begitu.............

pada saat anda menghadapi situasi negosiasi atau melibatkan komunikasi atau berinteraksi......kenali dulu lawan bicara anda, apakah sedang menjadi Orang tua, Dewasa atau Anak-anak.....kemudian tentukan cara menghadapinya....

hehe..gampang kan?? ...tenryata ...tidak juga ya...

Ada beberapa jurnal yang menarik untuk kasus-kasus ini, akan saya kemukakan di sesi lain, paling tidak untuk memperjelas bagaimana dan apa yang harus dilakukan... untuk menambah wawasan kita dalam berinteraksi....

Selamat mencoba....

Salam,

Hendrawan




2 komentar :

  1. Halooo Pak Hendrawan, apa kabar????Wow...beberapa hari yg lalu saya menemukan blog bpk, dr FB kl ga salah...ternyata isinya "Pak Hendrawan bgt"...siippp pak content blognya, inspiring...

    Best Regards
    Putri
    (Malang/Unibraw/Telkom Batu...heheh lengkap id nya )

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah baik.....
    yaa ..daripada ilmunya ngendap saya curhatkan ke Blog saja... :)

    terima kasih mbak Put..sudah mau kunjungi blog ini..

    salam juga buat temen2 yg lain...

    salam,

    BalasHapus

Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.

Salam,
Hendrawan