Kajian Masjid Al Aniah
Rabu, 15 Sep 2021
Oleh : Hendrawan
Di dalam mengkaji kebenaran suatu perkara dan kesahihannya,
atau menentukan bahwa sesuatu itu benar, dapat dipercayai dan diyakini, atau
ketika ingin menetapkan dasar pijakan suatu perkara yang kita ucapkan dan
kerjakan.
Para ulama Islam telah menentukan dua landasan pokok yang harus di pegang oleh setiap Muslim di dalam hal-hal tersebut diatas, yaitu Naqli dan 'aqli.
Dalil naqli sudah pasti benar hukumnya.
Dalil aqli merupakan
dalil yang diperoleh dari bukti ilmu pengetahuan dan argumentasi ulama
(orang-orang yang memiliki kemampuan pengetahuan tentang hal tersebut) argumen
yang dihasilkan oleh para pemikir Islam atau disebut sebagai ijtihad ulama.
Ada Contoh Menarik, bagaimana pergulatan Teori/Akal, yang bisa dijadikan referensi Dalil Aqli perlu didukung Dalil Naqli, yaitu tentang pertarungan dua teori dari Ilmuwan Besar *Kejadian Alam semesta* yaitu Stephen Hawking dan Albert Einsteuin, yang pada akhirnya akan membuat kesimpulan tentang keberadaan TUHAN, Sang Pencipta.
*Stephen Hawking*
Ilmuwan paling populer sepanjang sejarah. Menggeluti bidang
fisika dan kosmologi, ia banyak menghabiskan waktunya mencari kecocokan antara
teori relativitas dari Albert Einstein dengan fisika kuantum.
Aktivitas itulah yang mengantarkannya mencetuskan sebuah pemahaman bernama Theory of Everything, salah satu teori yang menjadikannya terkenal. Ia mengatakan bahwa masih terdapat alam semesta lain yang berada di sekeliling jagat raya ini, dengan beberapa di antaranya bisa saja muncul sewaktu-waktu.
"Jika kita bisa menyelesaikan teorinya secara utuh,
maka saat itu akan menjadi masa ketika semua orang, bukan hanya segelintir
ilmuwan, bisa memahami prinsip alam semesta secara luas," Hawking sempat
berujar. Itulah kenapa kesimpulannya No God
*Albert Einstein*
Berawal dari permasalahan Hukum Gravitasi Newton, Sir Arthur Eddington, ilmuwan asal Inggris dan Albert Einstein, ilmuwan asal Jerman melahirkan pandangan yang berbeda perihal konsepsi gravitasi. Sebelumnya, Newton menjelaskan fenomena gravitasi terjadi secara instan.
Meskipun sulit dalam menemukan jurnal Einstein yang dinilai
menyimpang dari Hukum Newton, Einstein telah menunjukkan konsep gravitasi
dengan teori relativitas. Teori ini pun langsung diimplementasikan oleh
Eddington dengan melakukan pengamatan dan pemotretan Gerhana Matahari Total
yang memperlihatkan korelasi antara medan gravitasi dan kecepatan cahaya
Namun demikian, Kedua pembuktian AQLI dari kedua Ilmuwan itu menjadi tidak tajam dalam keyakinan, cona jika disertai dengan Dalil NAQLI.
Cek deh, dalam Teori Big Bang, yang sampai saat ini dinilai paling akurat mengenai terbentuknya alam semesta.
Teori Big Bang menegaskan bahwa pada awalnya alam semesta terdiri dari materi yang sangat padat dan sangat panas, materi tersebut meledak dengan kekuatan yang sangat tinggi sehingga terus mengalami perkembangan dan terus berekspansi.
Diperkuat dengan pengamatan Edwin Hubble pada tahun 1924 terhadap galaksi, Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta ini terus berkembang, pengamatan ini sesuai dengan teori Big Bang.
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
(QS. Al-anbiyaa’ [21]:30).
ledakan inilah kemudian dikenal istilah teori the expanding universe.
Dari sekian banyak penelitian sains dari era kontemporer
hingga modern, tak ada sedikitpun yang melenceng dari apa yang diisyaratkan
Alquran.
Itulah perlunya Dalil AQLI dibarengi dengan Kekuatan Dalil NAQLI
Hikmah untuk kita dari kajian diatas :
1. IQRA, Perkuat terus utk
belajar, memahami, mengerti tentang referensi dalil naqli dan aqli.
QS Al Mujadalah 11. niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
2. Manusia dilahirkan di bumi tidak mengetahui apapun, dan Allah mengeluarkan kamu dari perut bumi, dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (An Nahl 78)
3. Introspeksi diri, lebih banyak feedback kedalam diri, memperbaiki diri, minimalkan koreksi keluar.
4. Perkuat lagi keyakinan akan ke ESA-an Allah, Tauhid dan Akidah.
Saat pandemic ini kesempatan meningkatkan VALUE kita dengan menambah bacaan, hapaan, kajian dll untuk lebih mendalam dalam meyakini Alquran
Jadikan Al-quran adalah sumber hukum pertama umat islam yang
berisi tentang akidah, ibadah, peringatan, kisah-kisah yang dijadikan
acuan. Sunnah (hadis) merupakan sumber
ajaran Islam kedua setelah Al Quran. Kemudian Ijma dan Qiyas
Wassalam,
-H1-
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.
Salam,
Hendrawan