"Everlasting Beauty" Kota Bandung...Love u So Much...

Don't judge each day by the harvest you reap but by the seeds that you plant. (Robert Louis Stevenson)
Everlasting Beauty, dalam Logo Hari Jadi Kota Bandung, terpampang di Bilboard berlokasi di Setiabudhi, jalan masuk dari arah Lembang....begitu menarik, salut atas pembuatan logo yang terpilih melalui perlombaan ini, saya ambil gambar ini di situs Kota Kembang Bandung.

::SIMBOL IMPIAN

Terbayang pasti dalam benak setiap wisatawan akan wajah kota Bandung, yang terkenal dengan Kota Bunga, Fashion, tempat wisata, keramahan warganya dan tidak lupa Mojang Priangan hmmm....gak percaya? coba aja, sekali waktu naik Angkot (Angkutan Kota) keliling Bandung,..tidak sulit menemukan wajah asli penduduk Bandung yang katanya "gareulis"....apalagi kalau masuk ke Mall-Mall... hehe...

Usaha yang dilakukan, mulai terlihat dengan mulai menciptakan Kota "Green" dalam Kota, Contoh saja "Car Free Day" di sepanjang Jalan Dago, atau program "Kawasan Udara Bersih Hanya Mobil Bertanda Lulus Uji Emisi Boleh Masuk dan Parkir" yang mulai berlaku tgl 7 Juni 2010, dan program lainnya.....yahhh..bolehlah....tapi sudah cukupkah?

::REALITA
Coba kita lihat lebih jauh...
Terbersit sedikit (klu tidak dibilang banyak) kekecewaan, ketika mulai masuk ke dalam kota....

Keluar Tol Pasteur, sbg gerbang sebelah barat Kota, dihadapkan kemacetan luar biasa, apalagi weekend atau hari Libur, kota ini bukan hanya menjadi primadona wisatawan lokal tapi juga mancanegara, seperti Singapura dan Malaysia, yang sudah tersedia Penerbangan langung ke Kota ini....

berlanjut ....hampir di setiap perempatan (traffic Light) ditemui para pengemis dan anak jalanan.. masih dengan macetnya jalanan melengkapi ruwetnya kota, bagi seorang "Businesman" kepastian Waktu rasanya merupakan hal sulit diprediksi di Kota ini... Kalau berharap hanya ingin untuk menikmati jalan-jalan.. melepas Stress, woowww...jangan harap deh..bisa-bisa malah terjebak kemacetan kota yg tak berujung..

Lanjuuut.....Tahukah mesjid agung di Alun-alun pusat kota? Mesjidnya memang dibangun megah, tapi kesan yang didapat...menjadi terkesan kumuh dengan banyak para pedagang kakilima, kendaraan angkutan yg tdk teratur.....sampah berserakan.. hilang sudah kewibawaan masjid kota yang dibanggakan..

Tidak kala seru, gedung pusat pemerintaahan kotapun tak luput dari kekumuhan ini..Gedung Sate, dengan hadirnya pasar kaget, ini lebih parah seperti di perkampungan pinggiran kota...Mantaaffss ...

Kurang puas? masuk ke jalan alternatif (tadinya untuk menghindari macet), Jalan berlubang, ditambah musim hujan menambah kotor jalanan... belum bicara masalah keamanan kota, kualitas pelayanan, ketertiban dll-nya.....rasanya tidak cukup diuraikan disini...

Seperti seorang Fans yang sedang memimpikan Idolanya.....Everlasting Beauty adalah Harapan Kami...

Sebuah harapan yang bukan hanya bisa dikelola diatas meja...tapi perlu pembuktian nyata di lapangan..... Tantangan bagi kita sebagai Warga di Kota ini, dan lebih penting pengelola Daerah khususnya Walikota Bandung Dada Rosada dan Wawalinya Ayi Vivananda, dan sudah selayaknya diikuti pula dengan para pengelola daerah disekitarnya....Kab. Bandung, Kota Cimahi dan tentu saja Jawa Barat sebagai permasalahan Integral suatu Daerah di Jawa Barat, rasanya dukungan Visi Gubernurnya (Baca: Sebuah Negara/Daerah, Cermin Kualitas seorang Kepala Negara/Daerah) menjadi tak berarti bila tidak diikuti di level dibawahnya....

Finally, seperti kata bijak diawal artikel ini...."Jangan pernah menilai panen (hasil/keberhasilan) setiap harinya, tapi nilailah bibit yang anda tanam"....Kami yakin, mereka yg memimpin adalah orang terpilih, dan tidak akan menyia-nyiakan waktu yang pendek ini....Semoga Para Pemimpin kami ini diberikan kekuatan dan kesadaran yang tinggi betapa amanah ini adalah sesuatu yang akan dipertanggung jawabkan kelak....

Salam,

Hendrawan