Setiap orang pasti pernah mengalami misteri déjà vu, bisa merupakan sebuah kilasan kenangan saat bertemu seseorang, merasa sudah mengenal seluruh atau sebagian hidup Anda,fikiran atau bahkan merasa familiar dengan suatu tempat meskipun Anda belum pernah kesana sebelumnya
Anda penggemar Kaskus? …. Klo iya mungkin anda pernah baca kejadian unik ini, Pada saat Kejuaraan Piala dunia Sepak bola 2010, thn yg lalu…sehari sebelum Final antara Spanyol dan Belanda….… ada yang memasang komentar, siapa yang akan jadi juara Piala Dunia……orang tsb jelas bikin aneh dan banyak komentar……..termasuk ada beberapa orang yang memiliki/mengalami hal sama……….
Kenapa dianggap aneh? Itu karena dia sanggup menceritakan semua kejadian di pertandingan itu…dan tepat dengan jumlah goal yang tercipta dan siapa yang menggoalkan…. ternyata dia merasa sudah tahu perjalananannya…karena si penulis ini (merasa) pernah menyaksikan pertandingan ini….lengkap dengan uraian, ketika dia menyusuri pinggir lapangan dan siapa yg mencetak goal…... heeebaattt!!....
Atau anda pernah Nonton Film Deja Vu barangkali?? yang pemainnya Denzel Washington....ini juga cerita kriminal yang bernuana dan latar belakang Deja Vu....
Saya pernah mengalami hal ini, tapi tidak sehebat kejadian di kaskus tadi…..karena jenisnya yang berbeda, dan lebih ringan kasusnya…
:: MY DEJA VU
Perjalanan keliling daerah sudah menjadi rutinitas tahunan, selain juga karena tuntutan kedinasan yang melingkupi wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di thn 2008. Saat itu perjalanan ke Kotabaru yang pertama kali, …menunggu kedatangan Kapal Ferri penyeberangan ke pulau itu…. Dalam antrian, saya keluar dari mobil…..berdiri di pinggir pelabuhan sambil menikmati suasana di penyeberangan yang tidak tergolong besar ini….
Dalam Fikiranku, "seolah-olah"….saya pernah mengalami ini, dengan kejadian persis sama,… saya berdiri di sisi pintu penyeberangan menuju ferry, kemudian menyeberang…dst… dan dalam perjalanan, seolah tergambar walau alurnya ada yang terpotong….. namun seperti pernah mengalami sebelumnya…..rekan saya yang memang dinasnya di Kota baru …sempat gak percaya….disaat saya bilang “Kan, Lokasi itu bukannya pernah kebakaran?……….” sambil menunjuk infrastruktur yang kita miliki disana……... tapi sangat tidak mungkin saya pernah ke lokasi tersebut…. Benar-benar perasaan misterius yang saya rasakan…..
Dua Contoh kejadian diatas katanya tergolong sebagai DÉJÀ VU, sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya.
hanya tipenya yang berbeda, sedangkan kejadian di Kaskus tadi, barangkali selain DÉJÀ VU dapat tergolong sebagai Kategori anak INDIGO…
Nah ….Apakah anda pernah mengalaminya? seolah-olah anda pernah mengalami kehidupan lain di masa lalu …..Kalau pernah……pertanyaannya adalah apakah anda mempunyai kemampuan lebih… atau justru bisa sebaliknya, anda kemunduran memori, atau gangguan dalam otak …atau Errorrr…..weeleeeehhh......... J
:: ARTI DÉJÀ VU
Lalu apa itu Déjà vu, apa perbedaaanya dengan Indigo ?
Indigo berasal dari Bahasa Spanyol artinya warna nila, biru gelap….secara umum, anak Indigo memiliki sifat :
- Tingkat kecerdasan superior. Biasanya IQ-nya di atas 120. Sehingga mereka enggan mengikuti ritual yang tidak rasional dan tidak spiritual.
- Anak indigo dapat mengerjakan sesuatu tanpa diajarkan terlebih dahulu.
- Dapat menangkap perasaan, kemauan, atau pikiran orang lain.
- Dapat mengetahui sesuatu yang tidak dapat dipersepsi oleh pancaindera di masa kini, masa lampau (post-cognition), dan masa depan (pre-cognition).
- Mengetahui keberadaan makhluk halus.
- Anak indigo tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan alam dan kemanusiaan.
Deja vu - berasal dari bahasa perancis yang artinya "already seen ' artinya Anda kadang-kadang memiliki perasaan atau fikiran bahwa Anda telah berada di suatu tempat sebelumnya, meskipun Anda belum ada.
Dejavu.. sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya.
Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, fikiran atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.
Ini terjadi ketika pikiran Anda mengirimkan hal-hal ke memori jangka panjang Anda pada waktu yang sama sebagai memori jangka pendek Anda, bukannya menunggu untuk mentransfer info. Jadi apa yang terjadi terasa seperti memori, bukan sekarang.
:: KENAPA TERJADI DEJA VU
Namun, para peneliti telah menemukan bahwa Deja vu bisa saja merupakan hasil dari kegagalan sistem kelistrikan otak. Deja vu dipercaya sebagai suatu sensasi yang salah pada ingatan atau memori.
:: JENIS/TIPE DÉJÀ VU
Ada tiga jenis Déjà vu, (menurut Arthur Funkhouser, Ph.D., Bern, Switzerland) yaitu :
1. DEJA VECU (already experienced or lived through) : suatu perasaan dimana segala sesuatu yang baru saja terjadi itu identik dengan apa yang terjadi sebelumnya serta disertai gagasan tidak wajar tentang apa yang akan terjadi berikutnya, diterminologikan sebagai Deja vecu. Seseorang yang mengalami perasaan Deja vecu mengklaim telah mengetahui apa yang sedikit lagi akan terjadi dan kadang kala merasa telah mengingat hal tersebut.
2. DEJA SENTI (already felt) : perasaan ini merujuk pada sesuatu "yang sudah dirasakan". Ini merupakan fenomena kejiwaan dan para peneliti meyakini bahwa sesuatu yang telah dirasakan di masa lalu itu sangat mirip dengan yang dirasakan saat ini. Kesamaan pada kedua pengalaman tersebut membuat seseorang merasa bahwa dia telah merasakan hal yang sama di masa lalu.
3. DEJA VISITE (already visited) : Bentuk Deja vu ini merupakan suatu perasaan pernah mengunjungi suatu tempat yang benar- benar baru. Seseorang yang mengalami bentuk Deja vu ini mengklaim memiliki pengetahuan tentang sebuah tempat yang belum dikunjungi. Seseorang mengklaim mengetahui letak geografi suatu tempat, ketika dia belum pernah ke sana dalam kenyataannya.
Deja visite dicirikhaskan dengan sebuah pengetahuan tidak wajar tentang suatu tempat yang belum pernah dikunjungi. Para peneliti telah lama mencari berbagai sebab di balik Deja vu.
:: KENAPA TERJADI DEJA VU
Beberapa penyebab terjadinya Déjà vu…….berdasarkan penelitian…
- Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif
Awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan karena ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.
Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.
Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.
- Obat-obatan, Obat-obatan tertentu juga diyakini sebagai salah satu faktor yang bertanggung jawab atas Deja vu. Obat obat seperti amantadine dan fenilpropanolamin telah diamati menyebabkan perasaan Deja vu. Obat-obatan medis tertentu dapat menyebabkan tindakan hyperdopaminergic di daerah temporal mesial dari otak, mengakibatkan Deja vu.
- Lain-lain, adalagi nih………..
Dejavu itu hanya sensasi pikiran yang tak terkontrol,biasanya orang yg suka bengong sering kena dejavu, tapi ada kepercayaan juga yg mengatakan kalau dejavu itu adalah rekaman kehidupan masa laku kita,maksudnya berarti apabila kita mati lalu akan hidup lagi di dimensi lain… waaahhh…….
Beberapa peneliti mengasosiasikan penyakit-penyakit seperti schizophrenia, kegelisahan atau gangguan neurologi lainnya. Para peneliti belum mencapai kesuksesan dalam membangun hubungan antara penyakit-penyakit tersebut dengan Déjà vu.
Namun, para peneliti telah menemukan bahwa Deja vu bisa saja merupakan hasil dari kegagalan sistem kelistrikan otak. Deja vu dipercaya sebagai suatu sensasi yang salah pada ingatan atau memori.
:: KESIMPULAN
Kalau begitu….apakah DÉJÀ VU suatu kelebihan atau kelemahan?…..suatu Mukzjizat atau Malapetaka? ………
Para psikolog dan sebagian para ahli, sepertinya masih menganggap bahwa Déjà vu, masih merupakan gangguan fungsi otak…. Yang mengasosiasikannya dengan gangguan pada otak sedangkan lainnya menghubungkan Deja vu dengan kehidupan lain di masa lalu.
Padahal...kenyataan, beberapa di antara kita tentu pernah mengalami hal ini. …jadi???
Semuanya terserah anda,…tp klo anda ternyata memiliki kemampuan ini, enjoy saja…. :)
Salam,
Hendrawan
Sumber Referensi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.
Salam,
Hendrawan