Saya tidak tahu ini sumbernya dari mana, tapi menarik utk dibaca, ....pertanyaan ini kadang bisa terlintas di fikiran kita, apalagi di era modern seperti sekarang, semua serba logika......kadang dipaksa utk menjawab logis.
dan saya membacanya sambil tersenyum, karena ternyata benar-benar mengalir .....dan cerita ini mengingatkan saya, ketika membaca cerita Buya HAMKA yang pernah mengajar di depan mahasiswanya...walaupun dengan kasus berbeda .... tapi dengan cara yang sama...
Silahkan dibaca...
Alkisah......Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
"Anda siapa? Dan apakah bisa anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?" Pemuda bertanya. "Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara." Jawab Guru Agama. "Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya." Jawab Guru Agama "Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya"
Pemuda : "Saya punya 3 pertanyaan;
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur
yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?" lanjut pemuda tersebut.
Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata "Kenapa anda marah kepada saya?" Jawab Guru Agama "Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawapan saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya".
"Saya sungguh-sungguh tidak faham", kata pemuda itu. Guru Agama bertanya "Bagaimana rasanya tamparan saya?". "Tentu saja saya merasakan sakit", jawab beliau. Guru Agama bertanya " Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?".
Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, "Tunjukan pada saya wujud sakit itu!" " Tdk bisa", jawab pemuda. "Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya." Terang Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, "Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?". "Tidak" jawab pemuda. "Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?" "Tidak" jawab pemuda. "Itulah yang dinamakan Takdir" Terang Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, "Diperbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?". "kulit". Jawab pemuda. "Pipi anda diperbuat dari apa?" " Kulit " Jawab pemuda. "Bagaimana rasanya tamparan saya?". "Sakit." Jawab pemuda. "Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan." Terang Guru Agama.
Menarik bukan? dan Buya Hamka pernah memberikan penjelasan kepada mahasiswanya ketika ada pertanyaan, ...kenapa orang mengeluarkan angin (maaf: kentut) kok harus berwudhu....? dan Buya Hamka menjawabnya dgn menginjak kaki si penanya....
sekali lagi ...Semoga bermanfaat..
Salam,
H1
dan saya membacanya sambil tersenyum, karena ternyata benar-benar mengalir .....dan cerita ini mengingatkan saya, ketika membaca cerita Buya HAMKA yang pernah mengajar di depan mahasiswanya...walaupun dengan kasus berbeda .... tapi dengan cara yang sama...
Silahkan dibaca...
Alkisah......Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
"Anda siapa? Dan apakah bisa anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?" Pemuda bertanya. "Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara." Jawab Guru Agama. "Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya." Jawab Guru Agama "Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya"
Pemuda : "Saya punya 3 pertanyaan;
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur
yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?" lanjut pemuda tersebut.
Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata "Kenapa anda marah kepada saya?" Jawab Guru Agama "Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawapan saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya".
"Saya sungguh-sungguh tidak faham", kata pemuda itu. Guru Agama bertanya "Bagaimana rasanya tamparan saya?". "Tentu saja saya merasakan sakit", jawab beliau. Guru Agama bertanya " Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?".
Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, "Tunjukan pada saya wujud sakit itu!" " Tdk bisa", jawab pemuda. "Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya." Terang Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, "Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?". "Tidak" jawab pemuda. "Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?" "Tidak" jawab pemuda. "Itulah yang dinamakan Takdir" Terang Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, "Diperbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?". "kulit". Jawab pemuda. "Pipi anda diperbuat dari apa?" " Kulit " Jawab pemuda. "Bagaimana rasanya tamparan saya?". "Sakit." Jawab pemuda. "Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan." Terang Guru Agama.
Menarik bukan? dan Buya Hamka pernah memberikan penjelasan kepada mahasiswanya ketika ada pertanyaan, ...kenapa orang mengeluarkan angin (maaf: kentut) kok harus berwudhu....? dan Buya Hamka menjawabnya dgn menginjak kaki si penanya....
sekali lagi ...Semoga bermanfaat..
Salam,
H1
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.
Salam,
Hendrawan