Sabtu, 23 Oktober 2010

Kesedihan dan TEKAD seorang "AYAH" dan Persiapan Seorang "IBU"

Lagi, pengalaman seorang Ayah yang kudapatkan....

Empat tahun terakhir ini, sepeninggal Kakek dan Nenek-ku di Bandung, setiap lebaran kunikmati nikmatnya ber-silaturahmi dan berlebaran di Kota Lampung, kota kelahiran isteri...
begitu pula tahun ini. Sepulang dari sana...saat kembali menuju Bandung, ..karena waktunya makan siang, berhenti di Rest Area sebelum menuju pelabuhan Bakauheni....




Sudah menjadi kebiasaan, saya lebih menyukai keluar setelah makan...hanya untuk melihat-lihat, jalan sebentar...atau hanya sekedar mencari inspirasi, mencari obyek Foto atau sekedar ngobrol dengan orang di sekitar....
dan disitu ada Tempat/Posko Lebaran, sebuah Perusahaan Telkomunikasi yang menyediakan tempat utk istirahat, ...dan saya terlibat obrolan ringan...

dari obrolan ringan ini, ada seorang laki-laki berumur 45-an tahun, terlibat obrolan menarik....
dia bercerita, tentang anak pertamanya (dari dua orang anaknya) yang sedang kuliah di Bandung... Anak perempuannya kuliah di ITT (dulu STT Telkomunikasi).

Dia bercerita, tentang pekerjaannya yang tidak jelas, semenjak PHK menimpa dirinya 5 thn yll, ..dan sampai saat dia cerita ini, dia nyambi jadi tukang urut di Rest Area yang dikontrak selama Posko Lebaran, tempat saya istirahat...katanya... hmm semakin menarik,  obrolan ini.....

:: Persiapan "IBU" untuk Anaknya.

Sang Ayah ini bercerita, ...Saat anaknya masih SD, istrinya, yang seorang Bidan dan juga sebagai pegawai negeri di bidang Kesehatan, sebenarnya memiliki penyakit berat, "Kanker"...dan dia tidak pernah mengeluh kepada suaminya tentang sakit yang dideritanya, ...masya Allah.... 

Dan sang suamipun tdk bisa berbuat banyak dgn penyakit itu, dan tidak tahu kalau itu menjadi sangat serius, hingga akhirnya, istrinya meninggal dunia disaat anaknya sedang memerlukan perhatian lebih besar, karena sudah menginjak SMA.

Masih cerita sang Ayah ini, ....."saya sangat sedih saat itu, selain dia baru di PHK, sekarang dia ditinggal isterinya, padahal dia nyaris tidak sempat memperhatikan anaknya karena harus mencari nafkah...", dan sepeninggal istrinya dia harus lebih keras lagi untuk mencari biaya untuk sekolah, nantinya untuk kuliah anaknya.

Dalam, kesedihannya, dia terkejut dengan peninggalan istrinya, ternyata...diam-diam istrinya sudah mempersiapkan Asuransi Pendidikan untuk Anaknya kuliah, ....dan memperoleh santunan ASURANSI 150 jt, untuk biaya kuliah anaknya.

Kesedihan, sekaligus haru luar biasa dialami Bpk ini, dan sayapun ikut hanyut merasakannya....
Isterinya ternyata sudah tahu, dan SANGAT TAHU, akan seberapa kronis penyakitnya, dan dia (sbg suaminya) tidak tahu itu...betapa isterinya sudah mempersiapkan itu semua, dan istrinya memang pernah cerita kalau anaknya ingin melanjutkan kuliah di Bandung, dan dia ingin mewujudkannya......padahal saat itu, sebagai ayahnya tidak yakin dapat membiayai dengan keadaannya saat ini....


:: Tekad Seorang AYAH

Selepas itu, masih cerita Bpk ini,...dai bertekad untuk  mewujudkan cita-cita anaknya dengan dukungan luarbiasa tentu saja, bila saya mendengar ceritanya....dan dia tidak akan pernah mengganggu uang santunannya.....dan dia tabung itu, ...dan saya tidak akan mengganggu satu rupiahpun biaya untuk anaknya kuliah, yg saat itu tersisa 50jt-an...

Untuk itulah, saya bekerja keras utk mendapatkan nafkah, katanya untuk membiayai kehidupannya sehari-hari... aku termenung,...dgn pikiran melayang kemana-mana... mendengar cerita dia.... betapa beruntungnya aku...tapi semuanya adalah ketentuan maha Kuasa...

Selama ini, apa yang aku perisapkan untuk anakku, keluargaku?? memang tidak harus secara finansial, tetapi, di negara seperti yang aku duduki ini, HARGA, masih merupakan ketentuan....pikirku, jadi "berontak"...

Yahhh....sekali lagi, pengalaman hidup orang lain harus kuambil hikmahnya, ...dan semoga kita semua dapat mendapatkan kebaikan dari apa yang kita lakukan, Amiin....


Salam,
Hendrawan


NOTE:
Sahabatku semua....jadilah selalu Penular Nilai-nilai Kehidupan atau disebut juga VALUE AMBASSADOR, When The Heart Rules the Mind,... yang pastinya akan memiliki nilai positif bagi lingkungan yang akan kembali ke diri anda, keluarga anda, dan tentu saja lingkungan...

Ingin memiliki bukunya? silahkan KLIK Disini .
Ingin baca sinopsisnya? silahkan Klik DISINI.


Rasakan perubahan ini dalam keseharian, dalam keluarga dan pekerjaan, setelah anda selesai membaca buku ini,  …… buku ini TIDAK akan membuat anda menjadi lebih Kompeten, lebih berkarakter atau lebih Komunikasi, tetapi secara perlahan dan bertahap akan membuat anda berbeda, mengerti akan kemampuan dan potensi diri, lingkungan, melebur menjadi seseorang yang bernilai, menjadi diri sendiri dengan jati dirinya, dan masuk dalam Lingkar Pengaruh sebagai Value Ambassador, karena semua ini menuju suatu pola dan anda akan merasakan pengalaman dari orang lain,  InshaAllah.





1 komentar :

Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.

Salam,
Hendrawan