Iseng-iseng baca jurnal bisnis lawas milik harvard, saking kagumnya sama analisisnya ........ahh..kenapa gak nulis tentang harvard saja, walaupun gak pernah belajar di harvard hehe....akhirnya....
Siapa yang tdk kenal "Harvard University", dan siapa yang tdk bangga bila anaknya dapat kuliah disini, termasuk orang AS sendiri, Universitas ini bukan hanya terkenal karena kemegahan Sarana dan prasarana yang dimilikinya, baik dalam mendukung proses belajar mengajar dalam perkuliahan, tapi juga sistem kurikulum, metoda belajar, kualitas pengajar dll, menjadi acuan perguruan tinggi di dunia. Sebagai contoh, Harvard business Review , yang merupakan kumpulan2 artikel dan jurnal2 Bisnis terkini, selalu dijadikan acuan oleh para pebisnis dan pendidikan di dunia dalam menganalisis setiap permasalahan kompleks namun diselesaikan dengan cara-cara yang cermat, dan hasil yang luar biasa.
Universitas Harvard yang berdasarkan sejarah berdirinya Universitas Harvard didirikan oleh seorang dermawan kelahiran Inggeris, John Harvard di Thn 1636, yang meninggal di thn 1638 dan meninggalkan perpustakaan dan rumahnya untuk institusi ini, diawal berdirinya dia hanya mempunyai Sembilan murid, dan Tujuh dari muridnya menjadi Presiden, hmmm….hebat kan?
:: DRAMA KULIAH
Saya pernah nonton Film berjudul “Love Story in Harvard”, selain memang film drama ini bertema kisah percintaan mahasiswa Korea yang kuliah disana, namun latar belakang lingkungan Harvard jadi mewarnai cerita ini, menambah cerita menjadi lebih berbobot. Bagaimana perjalanan seorang mahasiswa dalam mencapai kesarjanaannya selalu dihadapkan pada kasus-kasus real dilapangan, jadi bukan melulu teori….wuih…bandingkan dgn kita yg melulu masalah teori…prosentasi perkuliahan di lapangan sangat kecil…
:: DRAMA KULIAH
Saya pernah nonton Film berjudul “Love Story in Harvard”, selain memang film drama ini bertema kisah percintaan mahasiswa Korea yang kuliah disana, namun latar belakang lingkungan Harvard jadi mewarnai cerita ini, menambah cerita menjadi lebih berbobot. Bagaimana perjalanan seorang mahasiswa dalam mencapai kesarjanaannya selalu dihadapkan pada kasus-kasus real dilapangan, jadi bukan melulu teori….wuih…bandingkan dgn kita yg melulu masalah teori…prosentasi perkuliahan di lapangan sangat kecil…
Seorang Mahasiswi kedokteran, pada semester2 tertentu langsung terjun di RS, dgn berbagai kasus penyakit yg ada di masyarakat dan mempelajarinya dengan bimbingan seorang Dosen yang juga dokter ahli di bidangnya, membuat analisis penyakit, tindakan emergency yang diperlukan, keakuratan dalam mengambil keputusan sangat membantu dalam tindakan menyelamatkan nyawa orang lain, dan setiap selesai dalam tindakan atau peluang tindakan, dilalui dgn diskusi cepat dan taktis oleh pembimbing dosennya….
Lain lagi cerita dari seorang Mahasiswa Hukum, bernama Jin Xian Yin (mahasiswa baru dalam cerita ini) ketika seorang mahasiswa baru masuk dalam perkuliahan. Dalam proses belajar mengajar dan diskusi, setiap si Jin ini angkat tangan mau menjawab, bila ada pertanyaan yang dilontarkan oleh sang profesor ahli hukum ini, si Jin tdk pernah ditunjuk utk menjawab, justru diserahkan pada yang lain, bahkan oleh rekan-rekannya juga dukucilkan, tdk pernah diajak dalam team/Regu diskusi.
Sampai suatu saat sang Profesor memberikan pertanyaan tentang keadilan dan saksi dalam suatu persidangan, si Jin memberanikan diri menjawab tanpa angkat tangan, katanya…….bahwa seorang tertuduh disaat lemah secara argument dan saksipun, tetap harus mendapat perlindungan, seperti halnya dalam kelas ini. Si Profesor bertanya balik, dgn mimik marah agar pembicaran dihentikan, namun si Jin tetap mengemukan Argumennya, krn sudah merasa dipinggirkan di kelasnya.
Kemudian professor bertanya, apa yg dimaksud dari ucapan mahasiswanya tadi?....si Jin Menjawab lagi : “ketika saya masuk ke Harvard semua dilakukan melalui tes ketat, dan saya berhak berada disini dan mendapat perlakuan yang sama dengan mahasiswa lain, sementara dia mendapat perlakuan berbeda, agar dia mengundurkan diri dari perkuliahaan ini, dan anda sbg dosen harus membuktikan bahwa saya tidak layak ada disini, saya akan tetap disini, dan melaporkan ke dewan universitas atas tindakan anda, dan akan saya pertahankan atas kelayakan saya disini”….
setelah melalui perdebatan panjang dgn sang Profesor, dan si Jin sanggup menjawabnya, akhirnya si Profesor tersenyum, ditambah dgn dengan tepuk tangan teman2nya….bahwa ternyata, maksud dari perdebatan tadi itu, sang professor mendidik seorang calon pengacara harus punya keberanian, mengambil resiko dan mempertahankan haknya….krn di dunia nyata, hal semu bisa saja terjadi, dan seorang pengacara harus sanggup memformulasikan dan pada akhirnya dapat membela orang lain.
Ditambah lagi kasus lain yang menyangkut dinamika permasalahan lebih nyata, kasus kedokteran dll, yang dilihat dari pandangan hukum, benar-benar dinamis,…. Itu adalah sekilas kehidupan di kampus nomor wahid, yang dilihat dari pandangan luar, dari sebuah film bisa benar bisa tidak…..dalam kenyataanya??? Saya kira tidak akan banyak berbeda dari itu, melihat kenyataan kulaitas lulusan ini…..
:: PERINGKAT PERGURUAN TINGGI
Tidak Heran bila Harvard selalu bertengger dalam peringkat perguruan tinggi dunia di situs webometrics misalnya, atau lihat ranking Perguruan Tinggi (PT) dunia di situs lainnya. Untuk ukuran Asia, lebih banyak dikuasai PT di Jepang, China, singapura dan korea, bandingkan dgn peringkat 10 besar PT Indonesia di peringkat dunia (Gambar).
Top 10 Perguran tinggi di indonesia dan peringkat di Dunia
sumber: Webometric
Kenapa demikian?, barangkali, bukan hanya peran Pemerintah yang mendukung independensi system Pendidikan di PT ini lebih mumpuni di dibidangnya, tetapi juga yang lebih penting adalah system dan kurikulum PT itu sendiri dalam mencetak para mahasiswanya agar dapat diminati masyarakat, dunia kerja dll.
:: OPTIMISME PENDIDIKAN INDONESIA
Sebagai bangsa Indoneisa, saya harus optimis, PT kita ini dapat mencapai taraf2 yang memiliki kemampuan seperti halnya PT bertaraf internasional, walaupun ada beberapa PT yang sudah mengarah kesana, terlebih utk pencapaian Gelar Master (strata 2 atau s3 doktor) ada yang sudah mengarah melibatkan dunia real krn kebanyakan mahasiswanya krn sudah bekerja.........dan rasanya harus dimulai dari pengelolaan pendidikan dasar…..iya kan??, krn system pendidikan adalah pola yang harus berkelanjutan, mengingat SDM adalah asset jangka panjang, yang tdk bisa menuai hasil dalam sekejap…tetapi kualitas pendidikan saat ini akan menentukan maju mundurnya bangsa ini di 10, 20 dan 50, 100 thn kedepan…. Atau anda adalah lulusan Harvard atau lulusan PT di belahan dunia lainnya?, plizzz…….kasih komentar…..
salam.
H1
.
thanks infonya. saya juga kagum ama universitas ini, ingin sekali menjadi bagian dari harvard. sayang saya bukan orang kaya yang banyak duit untuk kuliah disana. tapi saya sudah sangat bersyukur bisa kuliah di universitas swasta biasa, cukup memotivasi saya untuk bisa berkarya untuk diri sendiri dan orang lain. hidup indonesia!
BalasHapus: iya betul...selain kaya, memang harus brilian....)..indonesia aja deh...sip!
BalasHapusiya aku jg udah nntñ filmnya.
BalasHapustp kujdkan smua yg kdptkn dr film it sbg motivasi jja.
go indonesia.
indnsian is the best.
Terima kasih...atas kunjungannya..Semoga PT di Indonesia bisa lebih baik lagi... :) salam,
BalasHapusTerima kasih Mas Ray untuk komentar dan kunjungannya...
BalasHapus