Ilustrasi Akhlak |
Role Model Akhlak part 1
Kajian Masjid Al Aniah
Berupayalah untuk mempertahankan percikan api ilahi yang disebut NURANI itu tetap menyala (George Washington) --- Blog, Curhat, Tulisan dan Obrolan HENDRAWAN lainnya ---
Ilustrasi Akhlak |
Role Model Akhlak part 1
Kajian Masjid Al Aniah
Di dalam mengkaji kebenaran suatu perkara dan kesahihannya,
atau menentukan bahwa sesuatu itu benar, dapat dipercayai dan diyakini, atau
ketika ingin menetapkan dasar pijakan suatu perkara yang kita ucapkan dan
kerjakan.
Para ulama Islam telah menentukan dua landasan pokok yang harus di pegang oleh setiap Muslim di dalam hal-hal tersebut diatas, yaitu Naqli dan 'aqli.
Dalil naqli sudah pasti benar hukumnya.
Dalil aqli merupakan
dalil yang diperoleh dari bukti ilmu pengetahuan dan argumentasi ulama
(orang-orang yang memiliki kemampuan pengetahuan tentang hal tersebut) argumen
yang dihasilkan oleh para pemikir Islam atau disebut sebagai ijtihad ulama.
Ada Contoh Menarik, bagaimana pergulatan Teori/Akal, yang bisa dijadikan referensi Dalil Aqli perlu didukung Dalil Naqli, yaitu tentang pertarungan dua teori dari Ilmuwan Besar *Kejadian Alam semesta* yaitu Stephen Hawking dan Albert Einsteuin, yang pada akhirnya akan membuat kesimpulan tentang keberadaan TUHAN, Sang Pencipta.
:Expert Insight::
Oleh : Hendrawan
Kajian Masjid Al Aniah
Thema : Sains dalam Alquran
Dalam Surat Al Alaq, Allah memerintahkan kita utk membaca, Aliqra 1-5
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1),
kata Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Nasaruddin Umar, Ahad (10/4 2016)
Makna Iqra' pertama dalam Surah tersebut adalah
how to read, yaitu bagaimana cara kita membaca Alquran dengan baik dan benar, serta dapat mengkhatamkannya. "Meskipun tidak tahu artinya, tapi dapat pahala, insyaallah," kata Imam Masjid Istiqlal Jakarta tersebut.
yang kedua adalah how to learn,
yang berarti tentang bagaimana mendalami Alquran dengan mengetahui artinya, tafsirnya, bahkan takwilnya.
yang ketiga adalah how to understand, yaitu bagaimana kita menghayati kitab Allah tersebut, adalah secara emosional, spiritual. Mungkin bukan hanya dia yang mampu menafsirkan Alquran, tapi Alquran juga mampu menafsirkan dirinya, "
Oleh : Hendrawan
Kajian Masjid Alaniah – Kamis, 29 Apr 2021Tak terasa, Pandemic covid19 era memasuki thn ke-2, yg sd sekarang masih blm selesai, wlupun USA diprediksi akan mengeluarkan tablet/obat penyembuh secara masal, yang mugkikan publish di 5 bln kemudian.
Bencanakah Covid 19 ?
Dalam Alquran tertulis, bahwa tidak ada satu kejadian yang sia-sia, untuk itulah Kita harus berprasangka baik (husnudzon) dari setiap Kejadian:
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
QS.Ali Imran ayat 191
Ketika ujian ada, seperti penyebaran Virus Corona dapat diambil pembelajaran dan hikmahnya dalam tiga hal :
Pertama: sebagai ujian keimanan bagi hamba-hambanya yang sholeh sebagai cara dan bentuk Allah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan hambanya, jika kita terima dan kita hadapii dengan penuh keimanan, kesabaran dan ikhtiar secara maksimal.
Kedua: sebagai teguran Allah kepada hambanya, Allah turunkan bermacam musibah yang membuat manusia ketakutan, termasuk wabah Virus Corona ini sebagai teguran kepada hambanya dikarenakan hambanya sudah banyak yang lalai melaksanakan ajaran agamanya dan banyak pelanggaran hukum-hukum agama yang seharusnya dihindari dan dijauhi, maka Allah tegur dengan musibah ini agar manusia kembali kepada kebenaran.
Ketiga: Sebagai ‘Azab. Boleh jadi penyebaran Virus Corona ini merupakan ‘azab dari Allah swt, karena manusia menjauhi agama, bahkan mengengkari ajaran agama, perbuatan maksiat dan dosa terjadi dimana-mana, dilakukan manusia secara terang-terangan tanpa ada rasa malu. ''Manusia telah banyak membuat kerusakan dan dosa dipermukaan bumi ini tanpa takut atas kemurkaan dan ‘azab Allah, maka Allah turunkan ‘azab sebagai akibat dari perbuatan manusia itu sendiri, seperti yang dilansirkan Allah dalam Al Qur’an Surat Arrum ayat 41,''
::Issac Newton::
Justru, Masa-masa itu menjadi masa produktif Newton dalam pengembangan ilmu optik dan cahaya, kalkulus, serta hukum gerak dan gravitasi.
Ketika dia sedang merenung di taman, melihat apel jatuh, terlintas dalam pikirannya bahwa pasti ada kekuatan gravitasi, yang membuat sebuah apel jatuh dari pohon ke tanah.
Mengacu pada Annus Mirabilis karya John Dryden, masa pandemic kala itu adalah masa2 tahun keajaiban (nationalgeographic.grid.id).
Membuat lubang kecil di jendela yang menghasilkan sinar cahaya kecil masuk ke kamar, LAHIRLAH ilmu optik dan cahaya, dan hampir kebanyak produk
Saat ini, bahkan covid19 diakui sebagai Chief of tramsformation, krn banyak perubahan, budaya di semua segment
Contoh :
Sekolah jarak jauh dipaksa bahkan wisuda saja cukup online
Kerja sama dgn Tanda tangan digital menjadi legal
Meeting online, jadi lebih efektif simple murah
Dan banyak lagi dengan perubahan budaya dan social lainnya
Saatnya kita Introspeksi diri, adakah perubahan perbaikan dalam diri kita dan lingkungan, sejak Pandemic ini berlangsung, atau malah tetap seperti dulu ?
Dalam pekerjaan, keluarga, lingkungan tentu saja dlm ibadah.
Saatnya lebih banyak feedback kedalam diri, untuk lebih Mengembangkan diri, berinovasi dan memperbaiki, dst